Melaksanakan
sholat sebagai salah satu rukun Islam bukan saja menjaga tegaknya agama tetapi
secara medis sholat adalah gerakan paling proporsional bagi anatomi tubuh
manusia. Gerakan sholat memberi dampak yang sangat positif bagi kesehatan dan
obat terhadap berbagai macam penyakit.
Ibadah
shalat merupakan ibadah yang paling tepat untuk metabolisme dan tekstur tubuh
manusia. Setiap gerakan di dalam shalat mempunyai manfaat masing-masing.
Setiap
gerakan shalat merupakan bagian dari olahraga otot-otot dan persendian tubuh.
Sholat dapat membantu menjaga vitalitas dan kebugaran tubuh tetapi dengan
syarat semua gerakan sholat dilakukan dengan benar,perlahan dan tidak
terburu-buru serta istiqomah atau konsisten.
Begitu
banyak manfaat gerakan shalat bagi kesehatan tubuh manusia. Semakin sering kita
sholat dengan benar, semakin banyak manfaat yg kita peroleh untuk kesehatan
diri kita.
Beberapa manfaat gerakan sholat bagi tubuh:
Berdiri tegak dalam sholat
Wajibnya sholat adalah berdiri bagi yang mampu, ternyata berdiri pada waktu
sholat mengandung hikmah yg luar biasa yaitu dapat melatih keseimbangan tubuh
dan konsentrasi pikiran.
Berdiri
tegak pada waktu sholat membuat seluruh saraf menjadi satu titik pusat pada
otak, jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang pungggung lurus dan bekerja
secara normal, kedua kaki yang tegak lurus pada posisi akupuntur, sangat
bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh.
Takbiratul Ihram
Takbir
dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu dan dilakukan
ketika hendak rukuk dan bangkit dari rukuk. Pada saat kita mengangkat tangan
sejajar bahu, otomatis kita membuka dada, dan otot bahu meregang sehingga
membuat aliran darah menjadi lancar dan kaya akan oksigen. Darah yang kaya akan
oksigen ini dialirkan ke bagian otak pengatur keseimbangan tubuh, membuka mata
dan telinga kita sehingga keseimbangan tubuh terjaga.
Kedua
tangan yang didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah adalah sikap untuk
menghindarkan diri dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh
bagian atas.
Ruku'
Ruku’
yang sempurna ditandai dengan tulang belakang yang lurus (gambar 4) sehingga
bila diletakkan segelas air di atas punggung, air tersebut tak akan tumpah.
Posisi kepala lurus dengan tulang belakang.
Rukuk
yang dilakukan dengan tenang dan optimal bermanfaat untuk menjaga kesempurnaan
posisi serta fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh
dan pusat saraf. Posisi jantung yang sejajar dengan otak saat membungkuk
tersebut menjadikan aliran darah maksimal pada tubuh bagian tengah. Rukuk pun
dapat memelihara kelenturan tuas sistem keringat yang terdapat di punggung,
pinggang, paha dan betis belakang. Demikian pula tulang leher, tengkuk dan
saluran saraf, memori dapat terjaga kelenturannya dengan rukuk.
Tangan
yang bertumpu di lutut berfungsi untuk merelaksasikan otot-otot bahu hingga ke
bawah. Selain itu, rukuk adalah sarana latihan bagi kemih sehingga gangguan
prostate dapat dicegah.
I’tidal (Bangun dari Rukuk)
Saat
berdiri dari rukuk dengan mengangkat tangan, darah dari kepala akan turun ke
bawah sehingga bagian pangkal otak yang mengatur keseimbangan berkurang tekanan
darahnya. Hal ini dapat menjaga sistem saraf keseimbangan tubuh dan berguna
mencegah terjadinya pingsan secara tiba-tiba.
Gerakan
ini juga bermanfaat sebagai latihan yang baik bagi organ-organ
pencernaan. Pada saat I’tidal dilakukan, organ-organ pencernaan di dalam perut
mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian.
Sujud
Posisi
sujud yang menungging dengan meletakkan kedua tangan di lantai di sebelah
kanan dan kiri telinga, dengan lutut, ujung kaki, dan dahi juga di atas lantai
berguna untuk memompa getah bening ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung
di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak.
Aliran ini berpengaruh pada daya pikir orang yang melakukan sholat. Oleh karena
itu, sebaiknya sujud dilakukan dengan tuma’ninah, tidak tergesa-gesa agar darah
mencukupi kapasitasnya di otak. Posisi seperti ini menghindarkan seseorang dari
gangguan wasir.
Khusus bagi wanita, baik ruku’ maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi
kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Gerakan sujud tergolong unik. Sujud memiliki falsafah bahwa manusia menundukkan
diri serendah-rendahnya, Bahkan lebih rendah dari pantatnya sendiri. Dari sudut
pandang ilmu psikoneuroimunologi (ilmu mengenai kekebalan tubuh dari sudut
pandang psikologis) yang di dalami Prof. Dr. Muhammad Soleh, gerakan ini
mengantarkan manusia pada derajat setinggi-tingginya. Mengapa?
Dengan melakukan gerakan sujud secara rutin, pembuluh darah di otak terlatih
untuk menerima banyak pasokan oksigen. Pada saat sujud, posisi jantung berada
di atas kepala yang memungkinkan darah mengalir maksimal ke otak. Artinya, otak
mendapatkan pasokan darah kaya oksigen yang memacu kerja sel-selnya. Dengan
kata lain, sujud yang tuma’ninah dan kontinu dapat memicu peningkatan
kecerdasan seseorang.
Setiap inci otak manusia memerlukan darah yang cukup untuk berfungsi secara
normal. Darah tidak akan memasuki urat saraf di dalam otak melainkan ketika
seseorang sujud dalam sholat. Urat saraf tersebut memerlukan darah untuk
beberapa saat tertentu saja. Ini berarti, darah akan memasuki bagian urat
tersebut mengikuti waktu shalat, sebagaimana yang telah diwajibkan dalam Islam.
Riset di atas telah mendapat pengakuan dari Harvard University, Amerika
Serikat. Bahkan seorang dokter berkebangsaan Amerika yang tak dikenalnya
menyatakan diri masuk Islam setelah diam diam melakukan riset pengembangan
khusus mengenai gerakan sujud.
Di samping itu, gerakan-gerakan dalam shalat sekilas mirip gerakan yoga ataupun
peregangan (stretching). Intinya, berguna untuk melenturkan tubuh dan
melancarkan peredaran darah. Keunggulan sholat dibandingkan gerakan lainnya
adalah di dalam shalat kita lebih banyak menggerakkan anggota tubuh, termasuk
jari-jari kaki dan tangan.
Sujud juga merupakan latihan kekuatan otot tertentu, termasuk otot dada. Saat
sujud, beban tubuh bagian atas ditumpukan pada lengan hingga telapak tangan.
Saat inilah kontraksi terjadi pada otot dada, bagian tubuh yang menjadi
kebanggan wanita. Payudara tak hanya menjadi lebih indah bentuknya tetapi juga
memperbaiki fungsi kelenjar air susu di dalamnya.
Masih dalam posisi sujud, manfaat lain yang bisa dinikmati kaum hawa adalah
otot-otot perut (rectus abdominis dan obliqus abdominis externus) berkontraksi
penuh saat pinggul serta pinggang terangkat melampaui kepala dan dada. Kondisi
ini melatih organ di sekitar perut untuk mengejan lebih dalam dan lebih lama
yang membantu dalam proses persalinan. Karena di dalam persalinan dibutuhkan
pernapasan yang baik dan kemampuan mengejan yang mencukupi. Bila otot perut
telah berkembang menjadi lebih besar dan kuat, maka secara alami, otot ini
justru menjadi elastis. Kebiasaan sujud menyebabkan tubuh dapat mengembalikan
dan mempertahankan organ-organ perut pada tempatnya kembali (fiksasi).
Duduk antara Dua Sujud & Duduk Iftirosy (Tasyahud awal)
Setelah
melakukan sujud, kita melakukan duduk. Dalam shalat terdapat dua jenis duduk:
iftirosy (tahiyat awal) dan tawaru’ (tahiyat akhir). Hal terpenting adalah
turut berkontraksinya otot-otot daerah perineum. Bagi wanita, di daerah ini
terdapat tiga liang yaitu liang persenggamaan, dubur untuk melepas kotoran, dan
saluran kemih.
Pada
saat iftirosy, tubuh bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf
nervus Ischiadius. Posisi ini mampu menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang
sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Selain itu, gerakan ini
dapat menjaga kelenturan saraf di bagian paha dalam, cekungan lutut, cekungan
betis, sampai jari-jari kaki. Kelenturan saraf ini dapat mencegah penyakit
prostat, diabetes, sulit buang air kecil dan hernia.
Duduk Tawarru' (Tasyahud Akhir)
Duduk
tasyahud akhir atau tawaru' adalah salah satu anugerah Allah yang patut kita
syukuri, karena sikap itu merupakan penyembuhan penyakit tanpa obat dan tanpa
operasi. Posisi duduk dengan mengangkat kaki kanan dan menghadap jari-jari ke
arah kiblat ini, secara otomatis memijat pusat-pusat daerah otak, ruas tulang
punggung teratas, mata, otot-otot bahu, dan banyak lagi terdapat pada ujung
kaki. Untuk laki-laki sikap duduk ini luar biasa manfaatnya, terutama untuk
kesehatan dan kekuatan organ seks. Bagi wanita posisi ini bermanfaat untuk
memperbaiki organ reproduksi di daerah perineum.
Variasi
posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarru’ menyebabkan seluruh otot tungkai
turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah
yang menjaga kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
Salam
Bahkan, gerakan salam akhir, berpaling ke kanan dan ke kiri pun, bermanfaat
membantu menguatkan otot-otot leher dan kepala serta menyempurnakan
aliran darah di kepala sehingga mencegah sakit kepala serta menjaga kekencangan
kulit wajah.
Apabila
kita menjalankan sholat dengan benar. Tubuh akan terasa lebih segar,
sendi-sendi dan otot akan terasa lebih kendur, dan otak juga mempu kembali
berfikir dengan terang. Hanya saja, manfaat itu ada yang bisa merasakannya
dengan sadar, ada juga yang tak disadari. Tapi harus diingat, sholat adalah
ibadah agama bukan olahraga.